Salam baper !
Oke kita kali ini bakal ngebahas “bagaimana
sih perkembangan e-retailing saat ini di Indonesia?”
Sebelumnya kita simak dulu yuk definisi E
– Retailing !
E-Retail termasuk kedalam E-Commerce.
E-retail sendiri memiliki arti Elektronik Retailing yang artinya kegiatan
retailing yang terjadi secara online melalui internet.
Sedangkan E-retailer adalah pihak yang
melakukan kegiatan retail melalui internet. E-retailer berperan penting dalam
kegiatan e-retail. Mereka merupakan jasa layanan retail dan juga pengguna jasa
retail.
Seperti yang sudah banyak kita temui di
zaman sekarang banyak toko-toko online yang menjual barang tetapi toko tesebut
mengambilnya dari suplier atau distributor yang berbeda. Lalu merka menjualnya
kembali dengan harga yang berbeda dan secara online. Itulah yang di sebut
sebagai E-Retailer. E-Retailing sendiri memiliki komponen – komponen pendukng
di antaranya adanya distributor, suplier, penjual dan pembeli. Tanpa adanya
komponen pendukung tersebut, proses penjualan dan pembelian tidak akan
berlangsung dengan baik.
Model
bisnis E-Retailing :
– Click
and Mortar: memiliki toko secara fisik tetapi juga melakukan penjualan melalui internet.
– Pure
Play : produsen yang melakukan penjualan melalui internet tanpa menggunakan perantara agen fisik(proses, agen, dan produk digital).
Barang
barang yang biasanya dijual oleh para E-Tailers :
–
Fashion: biasanya banyak pemilik Online shop yang menjua kembali barang
dagangan orang. Atau mereka mengambil barang dari orang lain lalu menjualnya
kembai kepada konsumen dengan harga yang sudah pasti berbeda dari toko aslinya.
– Travel
And Tourism: memesan tiket secara Online atau melalui agen juga merupakan
proses bisnis yang dilakukan oleh para E-Tailers.
–
Informasi yang diberikan secara gratis atau Cuma Cuma membuat semua orang bisa
mengetahui barang apa saja yang di tawarkan.
–
Informasi dapat diakses dimana saja dan kapan saja.
–
Substansial diskon.
Keterbatasan
E-Tailers:
– Masih
banak orang yang belum menggunakan internet atau belum paham melakukan pencarian
melalui internet.
– Jumlah
waktu dan kesulitan menggunakan virtual agent secara signifikan.
Perkembangan
E – Retailing Di Indonesia
Industri ritel Tanah Air
tengah menghadapai persoalan pelik. Satu per satu pelaku industri ritel di
Indonesia mulai mengehentikan operasional gerai ritelnya. Tercatat, hingga saat
ini sudah ada beberapa pelaku usaha ritel yang menutup gerai usahanya, mulai
dari 7-Eleven, PT Matahari Department Store. Terbaru, Lotus Department Store
dan Debenhams akan ditutup oleh PT Mitra Adi Perkasa Tbk pada akhir bulan
Oktober dan akhir tahun ini. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO)
Hariyadi Sukamdani mengatakan, perlu ada upaya dari pemerintah agar persoalan
tutupnya gerai ritel tidak terus berlanjut. "Tutup itu kan karena tidak
laku, poinnya itu, karena pembelinya berkurang," kata Hariyadi kepada Kompas.com,
Jumat (27/10/2017). Menurut Hariyadi, pasca-tutupnya 7-Eleven hingga saat ini,
pemerintah belum serius menghiraukan masalah daya beli. "Ini kan sekarang
kementerian terkait membantahlah enggak percaya daya beli turun segala macam.
Tapi kalau pemerintah sendiri tidak memahami apa yang terjadi, kan bisa memukul
pemerintah itu sendiri," tambahnya. Hariyadi, menegaskan saat ini sudah
waktunya bagi pemerintah untuk lebih mencari tahu lebih lanjut terkait
persoalan daya beli dan fenomena tutupnya gerai ritel. "Yang penting
adalah segera cari tahu apa sih situasi sebenernya seperti apa, sehingga mereka
bisa mengambil kebijakan yang tepat," papar Hariyadi. Sebelumnya, PT Mitra
Adiperkasa Tbk (MAP) memastikan akan menghentikan secara total operasional toko
ritel Debenhams di Indonesia pada akhir tahun 2017. Hal ini dilakukan sebagai
bagian dari restrukturisasi usaha perseroan menyusul tinjauan strategis pada
bulan Juni 2017 lalu. MAP juga sudah mengumumkan rencana untuk menghentikan
operasional Lotus Department Store pada akhir bulan Oktober 2017. Head of
Corporate Communication MAP, Fetty Kwartati mengatakan, bisnis MAP kedepan akan
fokus pada gerai department store yang lain, yakni SOGO, SEIBU, dan Galeries
Lafayette. "Di berbagai belahan dunia, generasi millenials telah
menjauh dari department store, dan mereka lebih memilih untuk belanja di
toko-toko khusus. Tak terkecuali di Indonesia,” kata Fetty. Menurutnya,
keputusan untuk menutup toko ini dilakukan setelah mempertimbangkan perubahan
tren ritel global secara hati-hati.
Itu dia sedikit penjelasan terkait E –
Retailing dan perkembangannya saat ini di Indonesia.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk
ke depannya.
Thanks and wish you have a blissful day !
Local Business Directory, Search Engine Submission & SEO Tools
0 komentar: